Apa yang Dimaksud Dengan Right Man On The Right Place?

19 September 2023

a-241912.png

The right man on the right place merupakan fungsi organisasi dalam manajemen strategi SDM untuk menentukan posisi yang tepat.

Apa Arti Dari “The Right Man on The Right Place”?

 

The right man on the right place memiliki pengertian untuk menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuan atau keahliannya. Dengan menerapkan filosofi ini di dalam perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan maupun produktivitas perusahaan.

 

Filosofi ini berguna untuk memberdayakan sumber daya manusia dalam sebuah perusahan menjadi sumber daya manusia unggul. Hal ini juga dilakukan untuk memajukan perusahaan guna mencapai visi dan tujuan yang sudah dibentuk.

 

Apa Tujuan Dari Filosofi Ini?

 

Sebuah filosofi dibentuk karena ada tujuan dan maksud dibalik itu. Untuk filosofi ini, apa saja tujuannya?

 

Pembagian Kerja Berdasarkan Kemampuan

Dengan menempatkan seseorang dalam posisi yang tepat, dapat mempermudah dalam pembagian kerja. Pembagian kerja merupakan hal penting dalam menentukan alur kerja yang baik.

 

Karena menempatkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, pastinya pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat tanpa banyak kesalahan serta mengerjakannya tanpa beban.

 

Dapat Melaksanakan Tugas Dengan Penuh Tanggung Jawab

Karena mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuan, pastinya akan lebih bertanggung jawab akan tugas tersebut. Selain itu, pekerjaan akan dilakukan dengan rasa senang tanpa beban, membuat rasa memiliki akan pekerjaan tersebut menjadi semakin besar.

 

Meningkatkan Skill

Memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan bukan berarti kemampuan yang dimiliki akan sampai situ saja. Melainkan akan meningkatkan kemampuan tersebut hingga batas maksimal bahkan dapat memperoleh kemampuan baru.

 

Misalkan anda diberikan tanggung jawab untuk menjual suatu produk dan anda memang handal dalam bagian sales. Bukan hanya skill negosiasi yang semakin terasah, namun skill public speaking dan market research juga bertambah.

 

Apa Saja Kendala Ketika Menerapkan “The Right Man On The Right Place”

 

Untuk menerapkan konsep ini pasti ada beberapa hambatan dalam pengaplikasiannya. Apa saja hambatan tersebut?

 

Mudah Jenuh

Dengan memplotkan seorang karyawan berdasarkan resume atau CV yang dipunya berdasarkan database karyawan, seseorang dapat mudah jenuh dengan pekerjaan yang berulang.

 

Tidak sedikit juga karyawan yang ingin menambah skillnya di bidang lain. Sehingga hal ini membuat karyawan menjadi mudah jenuh dengan pekerjaan yang sedang digeluti dan produktivitas menurun.

 

Kurangnya Pengalaman

Salah satu kendala yang cukup banyak ditemui yaitu kurangnya pengalaman karyawan tersebut. Walaupun memiliki latar belakang yang baik dan sesuai dengan kualifikasi, namun dengan kurangnya bahkan tidak memiliki pengalaman membuat hal ini menjadi cukup sulit.

 

Terutama dalam pekerjaan formal seperti akuntan atau pekerja proyek. Bisa kita ambil contoh pengalaman pekerjaan generasi baby boomers dengan generasi milenial.

 

Generasi baby boomers lebih handal dalam pekerjaan yang bersifat formal dan monoton karena memang ladang pekerjaan tersebut tetap dan sudah ada dari zaman dahulu.

 

Namun untuk generasi milenial, pekerjaan yang lebih mengandalkan kreativitas dan tanpa aturan lebih nyaman dan paham untuk dikerjakan. Karena saat ini, industri kreatif sedang marak dibuka dimana-mana.

 

Bayangkan jika generasi baby boomers diberikan pekerjaan dalam industri kreatif, nampaknya tidak akan paham bahkan tidak bisa mengerjakannya karena memang tidak memiliki pengalaman dan taste yang berbeda.

 

Persaingan Sengit Antar Karyawan

Walaupun banyak lapangan kerja terbuka lebar, namun keterampilan yang dipunyai setiap karyawan hampir sama. Oleh karena itu, persaingan antar karyawan akan semakin sengit.

 

Sehingga HR dituntut untuk lebih jeli dan detail agar menemukan the right man on the right place. Perbedaan sedikit skill antar karyawan juga ikut mempengaruhi performa perusahaan suatu saat nanti.

 

Jadi, pastikan karyawan bersaing secara sehat untuk meningkatkan kinerja perusahaan, bukan untuk kepentingan individu semata.

 

Salah Perkiraan Terhadap Sumber Daya Manusia

Salah penilaian bisa menjadi hambatan dalam penerapan filosofi ini.

 

Misalkan, ada seorang karyawan memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, namun karena hobi dan kesukaannya terhadap menggambar, membuat dia lebih fokus pada desain grafis atau apapun diluar ranah akuntansinya. Padahal IPK selama kuliah mendapatkan hasil yang memuaskan.

 

Hal ini bisa menjadi salah penempatan oleh HR dalam menentukan penempatan posisi. Di satu sisi, memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan yang cukup baik namun lebih menekuni desain grafis sehingga menjadi lebih expert. Oleh karena itu, filosofi ini bisa menjadi bimbang dan salah penempatan.

 

Mindset Yang Kurang Tepat

The right man on the right place dapat disalah artikan jika seorang individu memiliki mindset yang salah. Seringkali seorang individu merasa posisi tersebut hanya cocok dengan orang yang memiliki kualifikasi wajib sama persis, sehingga membuat kesempatan bagi yang lain akan pupus.

 

Sebenarnya bukan itu tujuannya. Karena filosofi tersebut dimaksudkan agar memudahkan dalam memposisikan seseorang di kantor tersebut. Pastinya setiap perusahaan memiliki pertimbangan mengapa seseorang diberikan jabatan terlepas dari faktor skill dan lainnya.

 

Apa yang Harus Dilakukan Untuk Menerapkan “The Right Man On The Right Place”?

 

Setelah anda mempelajari tujuan dan filosofis ini dan hambatan yang sekiranya akan dihadapi, ada hal yang harus anda lakukan agar filosofi ini dapat diterapkan dan tepat sasaran:

 

  1. Evaluasi minat dan latar belakang karyawan.
  2. Bertanya kepada karyawan goals yang ingin diambil selama bekerja di perusahaan ini.
  3. Sharing pengalaman yang menarik dan kurang menarik selama bekerja.
  4. Pimpinan wajib peka terhadap karakteristik karyawan.
  5. Mengenal satu sama lain agar tidak membuat gap yang terlalu besar.

 

Software HRIS Presensi by GUGU Membantu Penerapan “The Right Man On The Right Place”

 

Presensi by GUGU dapat membantu anda untuk menerapkan konsep “the right man on the right place” dengan sistem HRIS terbaik. Dengan menggunakan sistem HRIS, dapat memudahkan HR dalam mengumpulkan database karyawan hingga mengukur performance secara tepat.

 

Adanya database karyawan yang saling terintegrasi dapat membantu anda dalam menentukan karyawan sesuai dengan kemampuan serta pengalaman sebelumnya hingga karyawan ditempatkan tepat sasaran dan bekerja secara dinamis dan efektif.

 

Dengan begitu, tiap divisi dalam perusahaan hanya diisi oleh orang yang kompeten. Namun, karyawan unggulan ini juga harus dikelola dengan baik sehingga dapat mengeluarkan talenta terbaiknya.

 

Oleh karena itu, software HRIS Presensi by GUGU juga dilengkapi dengan modul Performance Management untuk memfasilitasi pengembangan karyawan.

 

Dengan software HRIS Presensi by GUGU kami siap memudahkan HR untuk mendapatkan kandidat yang tepat untuk setiap posisi.

 

Lihat fitur software HRIS Presensi by GUGU selengkapnya disini.

 

Kesimpulan

 

Istilah “the right man on the right place” sudah banyak diterapkan oleh perusahaan untuk membentuk strategi pengembangan perusahaan dan sumber daya manusia-nya.

 

Strategi ini bisa menjadi kurang tepat jika tidak memiliki tujuan dan maksud dalam pembentukannya.

 

Oleh karena itu, artikel ini telah membahas tujuan, hambatan, serta cara yang dapat anda lakukan agar strategi ini dapat tepat sasaran.


Semoga artikel ini dapat membantu anda untuk menerapkan “the man on the right place”.

Artikel Terbaru

Presensi

Kantor

Jl. Khudori No.20b, RW.01, Gadingan, Wates, Kec. Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55651

Kontak

+628979646346

[email protected]

Tersedia di

android
apple

© 2022. All rights reserved. Copyright Presensi.co.id

InstagramFacebookYoutube