Burnout karyawan merupakan salah satu masalah yang kerap dikeluhkan oleh setiap karyawan, baik karyawan senior maupun karyawan yang baru memulai terjun dalam dunia kerja. Burnout pada karyawan ini bukanlah masalah yang baru muncul saat ini, namun dengan adanya sosial media yang semakin maju membuat masalah ini mulai terangkat kembali. Sebagian karyawan mengeluhkan beban kerja mereka yang terasa berat hingga mereka mengalami stres, kelelahan mental maupun fisik.
Meskipun hal tersebut terkesan sepele, namun tentunya hal tersebut tidak dapat dibiarkan terjadi secara terus menerus. Jika hal tersebut dibiarkan saja dalam jangka panjang dapat membawa dampak buruk bagi karyawan maupun karyawan itu sendiri. Seperti produktivitas yang menurun dan juga turnover karyawan yang meningkat.
Lalu apa yang harus dilakukan perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut? Sebelum membahas lebih jauh terkait cara mengatasi burnout karyawan, mari kita simak terlebih dahulu pengertian dari burnout karyawan!
Pengertian Burnout Karyawan
Burnout karyawan sendiri merupakan suatu kondisi kelelahan fisik, dan juga mental yang disebabkan karena stres berlebihan dari tuntutan dan juga beban kerja yang berlebihan yang dialami secara berkepanjangan.
Beban kerja karyawan yang berlebihan akan memicu kelelahan fisik dan juga mental bagi karyawan. Selain itu karyawan juga akan merasakan stres dan emosi yang terkuras karena kelelahan yang terjadi secara terus menerus.
Pada dasarnya ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya burnout karyawan, mulai dari beban kerja yang berlebih, pemberian pekerjaan diluar dari jobdesk, tidak lingkungan kerja yang tidak mendukung, tidak adanya keadilan dalam perusahaan, dan lain-lain.
Jika banyak karyawan mengalami burnout dalam suatu perusahaan tentunya akan menyebabkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan diatas, burnout yang dialami karyawan ini dapat menyebabkan produktivitas dalam sebuah perusahaan menurun,kelelahan yang berlebih juga dapat menyebabkan tingkat turnover meningkat. Selain itu kesehatan karyawan juga dapat terganggu, baik kesehatan mental ataupun fisik karyawan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, asam lambung, gangguan pola tidur, dan juga gangguan kesehatan lainya.
Dengan semua masalah yang disebabkan dari masalah tersebut maka disini penting bagi HR untuk dapat mengatasi masalah tersebut. Jadi apa yang harus dilakukan HR untuk mengatasi burnout karyawan?
Cara Mengatasi Burnout Karyawan
Jika karyawan anda mulai mengalami emosi yang berlebih, sering izin sakit, turunnya semangat kerja, ataupun tampak tertekan dalam bekerja, kemungkinan besar karyawan anda tengah mengalami burnout. Jika hal tersebut terjadi anda dapat menerapkan cara mengatasi burnout seperti yang dijelaskan di bawah ini!
1. Mengidentifikasi Masalah
Cara pertama jika karyawan anda mengalami burnout adalah dengan mengidentifikasi masalah yang mungkin dihadapi oleh karyawan tersebut. Disini anda sebagai HR dapat menggali informasi terkait kondisi karyawan tersebut dengan bertanya pada rekan kerja karyawan.
Jika anda telah menemukan akar permasalah yang dihadapi karyawan tersebut maka langkah selanjutnya anda dapat mengajak karyawan tersebut untuk mengobrol dengan anda. Saat melakukan perbincangan dengan karyawan tersebut sebisa mungkin bangun suasana yang santai agar karyawan tidak merasa tertekan.
Jika suasana mulai nyaman maka anda bisa langsung bertanya terkait kondisi atau masalah yang tengah dihadapi karyawan, dengan itu anda dapat mengidentifikasi masalah tersebut dan nantinya anda juga membantu mengatasi burnout karyawan tersebut.
2. Mengevaluasi Beban Kerja
Cara selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi beban kerja pada setiap karyawan. Bagi anda seorang HR maka anda dapat meminta bantuan kepada ketua divisi ataupun pada manajer dalam perusahaan untuk mempelajari beban kerja yang dapat ditanggung oleh setiap karyawan.
Sehingga hal tersebut nantinya dapat membantu anda dalam melakukan evaluasi beban kerja karyawan. Anda harus memastikan jika beban kerja yang ditangani oleh karyawan tidak melebihi kapasitas yang seharusnya. Jika anda menemukan beban kerja yang berlebih pada karyawan anda, anda dapat melakukan diskusi pada pihak manajer untuk mengurangi beban kerja karyawan tersebut agar nantinya karyawan tidak mengalami burnout.
3. Tidak Menggunakan Jam Kerja yang Berlebihan
Cara yang ketiga untuk mengatasi burnout pada karyawan adalah dengan menerapkan jam kerja ideal atau tidak berlebihan. jam kerja yang berlebihan dan dilakukan dalam jangka waktu yang terus menerus dapat menimbulkan burnout pada karyawan. Sehingga disini anda sebagai HR perlu menyusun jam kerja karyawan agar para karyawan tetap mendapatkan work life balance.
Work life balance atau juga dapat diartikan sebagai keseimbangan yang baik antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi ini tidak hanya dapat mencegah terjadinya burnout pada karyawan, namun juga dapat membawa dapat baik bagi perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Hal tersebut karena dengan kehidupan yang seimbang antara kehidupan pekerjaan maupun kehidupan pribadi dapat menyegarkan pikiran karyawan sehingga nantinya karyawan dapat bekerja dengan penuh semangat, dengan semangat tersebut produktivitas kerja juga akan meningkat.
4. Memberikan Apresiasi dan Reward Pada Karyawan
Meskipun dianggap sepele namun nyatanya dengan memberikan apresiasi dan reward pada karyawan dapat mencegah dan mengatasi terjadinya burnout pada karyawan. Hal tersebut dapat terjadi karena dengan reward atau apresiasi yang diterima karyawan dapat membawa rasa bahagia dan semangat pada diri karyawan tersebut. Dimana disini kontribusi dari karyawan diakui dan diapresiasi oleh pihak perusahaan.
5. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya burnout pada karyawan adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi setiap karyawan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya lingkungan yang nyaman, bersih dan sehat dapat menciptakan ketenangan bagi karyawan dalam bekerja,sehingga hal tersebut dapat mengurangi stres pada karyawan. Dengan dukungan dari rekan kerja nantinya juga dapat mencegah terjadinya burnout pada karyawan.
Baca juga: Tips Membangun Lingkungan Kerja Produktif & Sehat - Presensi
Penutup
Setelah mengetahui pengertian dan cara mengatasi burnout karyawan maka dengan ini HR perlu memperhatikan karyawan agar tidak mengalami burnout. HR perlu melakukan monitoring pada karyawan agar nantinya mengetahui kondisi karyawan mereka, dimulai dari melakukan pemantauan kehadiran karyawan hingga memastikan karyawan mendapatkan hak mereka dengan tepat waktu.
Untuk memudahkan hal tersebut HR dapat menggunakan Presensi by GUGU yang telah dilengkapi dengan berbagai fitur pengelola karyawan secara real-time. Dengan Presensi HR dapat dengan mudah mendapatkan laporan kehadiran karyawan, laporan lembur, izin/cuti, kunjungan sales, dan juga klaim beban kerja karyawan. Dengan semua fitur ini HR dapat menganalisis kemungkinan gejala burnout pada karyawan. Selain itu HR juga dapat memastikan karyawan mendapatkan hak gaji mereka secara tepat waktu karena perhitungan gaji karyawan dapat dilakukan secara mudah dengan bantuan Presensi by GUGU.